Ingat Musim Hujan, 886 Warga Grobogan Terserang DBD, 6 Meninggal
PegeyeNews - Kepala Dinas Kesehatan
Grobogan dr Johari Angkasa MKes menghimbau kepada masyarakat mewasdai penyakit
demam berdarah dengue (DBD). Memasuki musim hujan, kasus DBD cenderung
meningkat. Hampir seluruh rumah sakit dan Puskemas di daerah itu ditemukan
pasien terserang penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk aedes aegypti
tersebut.
“Hingga November 2015, sudah ditemukan 6 warga meninggal
terserang DBD. Mereka tidak tertolong jiwanya karena terlambat dibawa ke rumah
sakit atau Puekesmas,” ungkapnya, Rabu (2/12).
Dijelaskan, selama 2015
hingga November, tercatat ada 886 warga terserang DBD. Menurut Johari, kasus DBD
merebak pada musim hujan tiba, karena pada musim itu nyamuk aedes aegypti
berkembangbiak dengan cepat di genangan air tempat bersih. “Pada musim hujan,
merupakan masa berkembangbiaknya nyamuk aedes aegypti bertelur di genangan air
bersih. Puncak serangan DBD akan terjadi pada November 2015 hingga Februari
2016,” ucap Johari.
Menurutnya, cara pemberantasan nyamuk aedes aegypti
bisa dilakukan setap warga dengan 3 M. Yaitu menguras penampungan air, mengubur
barang bekas dan menutup tempat penampungan air serta menghindari gigitan nyamuk
bisa dengan mengoles obat nyamuk cair. “Gejala utama orang terserang DBD adalah
demam tinggi. Jika demam tersebut lebih dari tiga hari belum juga turun, segera
periksakan ke Puskesmas atau rumah sakit. Jangan sampai menunggu ada
bintik-bintik merah pada kulit dan hidung mengeluarkan darah. Pasien DBD yang
tidak tertolong jiwanya pada umumnya karena terlambat dibawa ke Puskesmas atau
rumah sakit,” terang Johari. (01)