Bus Rela yang Kaya Demit di Purwodadi
Saya tidak tengah membuat buruk perusahaan otobus orang. Justru saya ingin mengatakan bus ini punya keunggulan. Ia memiliki kharisma. Jika senasional menganggap Sumber Kencono bus iblis perenggut nyawa karena sopirnya melajukan kendaraannya bak setan, Bus Rela jurusan Solo ~ Purwodadi lebih dari itu. Tiga kata yang tepat untuknya:
1. Deras
2. Tangguh
3. Bersahaja
Pertama, deras. Bak air, Rela meluncur dengan kencang mulus meskipun jalanan menuju Purwodadi bergelombang akibat struktur tanahnya yang labil dengan apapun struktur pengeras dibuat akan cepat somplak. Menumpangi Rela seperti naik roller coaster dengan nir tingkat pengamanan tapi dijamin selamat. Ini tak bisa dipungkiri para sopirnya yang sangat piawai menguasai armadanya. Kabarnya, para anak buah bus mendapat asupan gizi seimbang yang mampu melejitkan ketajaman otak, penglihatan, dan kesigapan tubuh mereka. Naik Rela dijamin aman.
Kedua, tangguh. Usia bus yang rerata uzur dengan bau karat dan oli di dalamnya tak menghalangi penampilan Rela. Ini justru kelebihannya karena tak harus pengusaha busnya merogoh kocek membeli parfum. Bau karat laksana aroma terapi yang membuat penumpang nyenyak tidurnya sepanjang perjalanan. Tahu tahu sudah sampai tujuan. Prinsip ekonomi berhasil ditampilkan pengurus Bus Rela. Ketangguhan para penumpang diasah dalam hal ini.
Baca Juga : Cerita Ciki dan Bus RELA Purwodadi
Baca Juga : Cerita Ciki dan Bus RELA Purwodadi
Kebersahajaan sorotan saya yang terakhir. Orang Purwodadi terkenal dengan keuletan dan kesabarannya yang tinggi. Kami suka melakukan laku~prihatin. Belum sukses sekarang, besok. Belum besok, nanti. Tidak dapat keburu kita meninggal, mungkin bisa memberi jejak membanggakan pada anak turun. Ada hubungan apakah semua itu dengan Bus Rela? Tidak ada! Saya mencoba menyambungkan keduanya namun tak berhasil. Ya sudah tidak apa apa.
*** untuk yang suka mistik bisa baca juga cara membuka Aura agar lebih berkharisma
Baik buruk, Rela bus kebanggaan Purwodadi. Tak butuh AC yang bikin penumpang ngorok, perokok di dalam juga dipersilakan, kursinya reot tak begitu kami pusingkan. Orang Purwodadi hanya butuh duduk, menikmati sang sopir berlaku ugal ugalan, dan berkali kali meneriakkan Tuhannya. Astaghfirullah .... Sesuai namanya, kita musti meRELAkan nyawa kita!
sumber : http://rumahdanie.blogspot.co.id/2014/03/bus-rela-sedemit-demitnya-bus.html?m=1