(Spoiler) Pertanyaan Seputar KKN Di Desa Penari
(trailer KKN Di Desa Penari) |
GROBOGAN MAJU – Film “KKN Di Desa Penari” sukses besar dan kini resmi menjadi film horror paling banyak ditonton sepanjang sejarah Indonesia. Tidak kurang dari 5 juta orang sudah menonton film besutan sutradara Awi Suryadi itu.
Walau begitu, bila sudah menonton film ini, tampaknya ada
logika yang kurang pas dengan realita sehari-hari. Atau juga
pertanyaan-pertanyaan yang mungkin menjadi kekurangan film ini.
1. Pak Prabu, kepala desa, mengatakan begini: “tempat mandinya tidak begitu dekat dari sini”. Kenapa tidak diganti dengan “cukup jauh”, atau “agak jauh” dari sini. Penggunaan “tidak begitu dekat” itu sangat tidak lazim dalam percakapan sehari-hari.
2.
Mengapa Nur tetap membiarkan Widya mandi
sementara Nur hampir ditubruk gendruwo di dalam kamar mandi itu? Widya
mendengar Nur menyanyikan lagu Jawa di dalam kamar mandi, mengapa dia tidak menanyainya?
3.
Histerinya Anton dan Wahyu saat mendapati Ayu
sekarat ini berlebihan. Para lelaki biasanya tidak sehisteris itu karena belum
tahu apa yang menimpanya. Mungkin bagi sutradara, efek histeris itu untuk
menambah kengerian karena ini film bergenre horror.
4.
Mengapa Widya tidak pingsan saat dikerubungi makhluk
halus berwajah remuk?
5.
Mengapa puluhan penari dedemit yang mengerubungi
Widya seketika berhenti ketiga dijugugi anjing jelmaan Mbah Buyut?
6.
Mengapa Widya tidak menarik tangan Ayu yang
sedang dipaksa menari oleh dedemit pimpinan Badarawuhi?
Mungkin itu saja yang bisa mimin sampaikan. Mungkin aslinya masih
banyak, tapi kasihan yang belum nonton kalau terlalu banyak spoilernya.
Terlepas dari kekurangan-kekurangan itu, film ini agak
tertolong dengan penampilan Nur, Widya, serta kocaknya Anton. Akting Bima
kurang oke, Ayu juga kurang tapi lebih mending. Mbah Buyut luar biasa
menampilkan efek agak ngeri. Rating dari mimin 7,6.